Kamis, 24 Januari 2013

Secerca.....

Sendu merdu nyanyian burung pagi ini mengisyaratkan kelemahan yang tak berdayanya diriku untuk bangun menatap tantangan dihari ini. Hari kemarin merupakan hari yang menyisakan luka yang dalam untukku. Harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? Disaat ini, ada yang terluka, namun dia tak melihat luka lama yang betah hinggap dihatiku. Cukup aku yang bisa menyimpan, merapatkan, mengunci sekaligus menggemboknya dalam palung hati terdalam. Mengapa harus aku? Ketika aku mencoba membuka lembaran kertas putih yang baru, aku merasa bahagia. Namun langkah itu tersendat. Kerikil kecil yang tajam bagaikan menusuk telapak kaki ku ketika berjalan lurus menempuh jalan itu. Seketika aku terdiam dan tak berdaya. Aku tak mau mengulang kesalahan itu lagi. Membuat seseorang terluka lagi. TIDAK!!!!!!!!!!!!!!
Cukup aku yang tersakiti dalam hal ini. Ini hidupku! Namu tak satupun diantara mereka bisa mengerti. Menginginkan kehendak sendiri sungguhlah egois. Aku bersalah? YA!!! BETUL SEKALI!!!
Namun alangkah baiknya jika melihat aku. Aku disini sekian tahun menerima, membuka, menutup, membalikkan, menghindar dan apapun itu yang membuat aku lelah untuk bertahan. Bertahan dengan kondisi seperti ini aku bukanlah aktornya. BUKAN AKU!!!!

Menangis semalaman pun aku tak kuasa. Serasa kering kerontang sumber air kecil yang bersarang dimata ku ini. Aku menghitung hari, apakah ada keajaiban? Aku berharap, ada pengertian disisi ini. Aku terlalu lelah untuk bertahan dan mendengar semua ocehan siapapun itu.