Kamis, 29 November 2012

Waktu, Berjalanlah, Berhentilah, dan Bertahanlah....

"How can I love when I'm afraid to fall?"

Setiap langkah tak mungkin aku hitung satu persatu hingga jari dan mataku lelah melihat jejak yang mulai berteriak histeris untuk berkata "jangan tinggalkan aku", sedangkan ia memang harus benar-benar untuk ditinggalkan. Aku, masih terpaku diam menatap langit yang biru menyeruak di penglihatanku. Aku yang berharap akan sebuah kenyataan pada khayalan ku sendiri. Dimana disana aku bermimpi hidup bahagia selama-lamanya dengan pujangga impianku, meski aku harus tersadar kalau mimpi itu sebuah bayangan yang tak bertuan. "Mencintai", kata yang memiliki banyak perbedaan dengan kata "dicintai." Berbicara soal hidup, mimpi dan cinta itu takkan ada habisnya. Hidup bukanlah seperti apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan. Namun hidup itu adalah keadaan dimana kita harus berjuang dan bertanggung jawab. Berjuang untuk kelangsungannya dan bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, perbuat, dan yang kita pertahankan. 

Cinta, kata yang sedikit runyam untuk dibahas kepermukaan. Pada dasarnya kata ini mempunyai dua makna yaitu "bahagia" dan "kesengsaraan". Semua tergantung kita. Kita hidup untuk memilih, karna kita tau hidup itu bukanlah ada satu atau dua atau bahkan tiga pilihan saja, namun banyak, dan kebanyakan orang tak mengerti itu. Begitupun dengan cinta. Hubungan hidup dengan cinta bagaikan ikan hiu dan ikan nemo yang tak bisa dipisahkan. Mereka saling bergantung satu sama lain. Jika tak ada kehidupan, mungkin tak kan ada cinta. 

Karena cinta itu hidup dan hidup itu adalah cinta 

Bahagia? Jawabannya, "Ya, aku bahagia". Seberapa kebahagian yang kamu rasa? Jawabannya, "aku tidak tau dan aku tidak akan pernah tau".

Sengsara? Jawabannya, "Tidak, tentu tidak". Seberapa tahu kamu tidak sengsara? Jawabannya, "Entahlah, mungkin sampai kebahagiaan itu mulai lelah menghampiriku, atau mungkin aku yang lelah akan semua."

Aku bukan bimbang atas semua yang telah aku terima saat ini. Namun, aku masih bingung, "Kenapa harus aku? Kenapa bukan mereka? Apakah hanya aku yang merasakannya? Atau mereka juga sama denganku? Dimana aku bisa menemukan jawabannya? Haruskan aku berpura-pura pada dunia dan mengatakan "Ya, aku baik-baik saja" dengan merekah merona senyum di bibir ini?" 

Aku butuh waktu, butuh jalan untuk keluar dari luang lingkup dekapan labirin ini. Labirin yang akan membuat ku mati bahagia atau mati sengsara. Labirin yang akan membuat hidupku menjadi bewarna atau hanya sebaliknya. Aku masih saja tak mengerti akan sifat perorangan itu. Entah hanya sikap baik namun palsu yang ia punya atau sebaliknya ada sifat yang masih mereka sembunyikan. Aku akan menjadi sangat tidak stabil atau menjadi gila jika berfikir terlalu keras seperti ini. Membicarakan orang itu tak ada habisnya. Hingga mulut berbusa pun hasrat ingin mencela, memaki, dan meliup-liup itu pasti akan tak bisa dikendalikan. Aku masih mencari-cari manusia yang masih menggunakan akal dan hatinya untuk berteman. Yah, aku masih mencari meski tak tau sampai kapan.

Aku hanya mencintai tiga orang pria dalam hidupku. Ayah ku. Pria yang selalu tak hentinya menjaga ku, menjaga ibuku, dan adikku. Yang bersusah payah membanting tulang untuk mencari sesuap nasi. Meski kesusahan itu harus aku tambah dengan semua tingkah ku yang teramat konyol. Jika aku bayangkan kembali beberapa tahun yang lalu, namun, lelaki tua itu tak pernah sedikitpun mengeluh. Pernah aku melihat airmata darinya. Aku begitu sakit. Aku begitu hina. Aku begitu lara. Rasanya tak pantas aku disebut seorang anak jika aku berbuat hal kotor namun konyol itu kembali. Aku dulu dan sekarang telah bereinkarnasi, berevolusi dan berubah menjadi sosok yang jauh lebih menghargai, bermakna, karena semua itu hanya dari ayah, demi ayah dan hanya untuk ayah.
Jodohku. Kelak, meski aku tak tau siapa, entah kapan bersua dan darimana. Rahasia Tuhan yang sampai saat ini para ilmuan atau petinggi negara bahkan dukun tetangga pun tak mampu menerka. Aku percaya, jika kebaikan pasti akan dibalas berupa kebaikan juga. Satu hal pegangan untuk masa depan, yaitu "iman". Maka persiapkan diri saat ini untuk bertemu dengan tamu kehormatan dimasa depan. Aku menunggu, menanti dan berharap dari semua kebaikan itu berupa hadiah yang baik untukku, keluargaku dan terutama Tuhan-ku. Anak laki-laki. Jika masa itu datang dan menjadi saat yang mendebarkan bagi setiap insan dibumi ini terutama bagi wanita. Jika tau kalau ia bisa mengandung dan melahirkan malaikat kecil yang tak berdosa ini. Sebuah anugrah yang tiada tara dan tandingannya. Semoga kelak aku juga bisa begitu. Mencintai sepenuh hati. Seperti aku yang merawat tubuh pinjaman dari Tuhan ini untuk roh ku. Aku pun demikian, merawatnya hingga titik darah penghabisan. 

Aku akan merasa nyaman jika aku dicintai. Sakit yang ku rasa jika aku mencintai. Namun dicintai bukan berarti aku hanya menampung cinta itu sendiri. Aku berusaha membagi cinta itu untuk semua yang ada disisiku. Aku tak mau mengubris semua hal yang telah berlalu, karena aku tak mau menjadi manusia yang merugi dihadapan Tuhan ku. Aku mencoba mencintai dari apa yang aku dapat, aku raih dan apa yang ada disekelilingku. Aku akan mencintai pria yang benar-benar mencintaiku, tidak melihatku dari segi apapun, tidak melihatku dari wujudku, sifatku, namun akan jauh aku menghargainya jika ia mencintaiku dengan melihat kekosongan hatiku, hingga ia mampu mengisinya.

Waktu, berjalanlah..
Hingga tiba di sebuah persimpangan..
Dan buatlah dimana keadaan menjadi lelah..
Dengan angan-angan dan kenyataan..

Waktu, berhentilah..
Berhentilah sejenak..
Biarkan aku mengenangnya sebelum menguburnya dengan harapan yang pasrah..
Dan jadikan ia kenangan yang membekas abadi dalam hidup ku yang bersajak..

Waktu, bertahanlah..
Beri aku semangat dan ajaran untuk hidup dan mencinta..
Mencintai dia yang akan berlangsung dalam hidupku yang fitrah..
Memberi warna untuk semua dan bertahan hingga sampai saatnya..


Gee
 

Sabtu, 17 November 2012

Curhatan Penulis

Hi guys, lama gak nyoret-nyoret ini blog! bentar, nyoret? Waw banget, layar komputer kaya kertas aje!!! hahaha pastinya enggak dong ya, maksud aku yah, nulis-nulis di blog gitu. Gak mau ke-GR-an juga pasti, tapi yakin aja kalau ada yang kangen baca ini blog, hehe. Siipp, kali ini aku mau curhat sedikit boleh dong ya, habis nulis mulu kapan curhatnya hehe....

Gak tau gimana tapi curhatan ini bermula dari sedikit rasa males yang bersarang dibenak ku. Mungkin bener kata penulis-penulis ternama, kalau menulis itu butuh ketahan mood  yang super duper tinggi. Nah, hal itulah yang masih aku dapati hingga sekarang. Banyak cara yang telah aku tempuh untuk memerangi rasa males itu, tapi gagal. Aku bersugesti, mungkin ini terjadi karena siklus bulanan wanita yang secara tidak teratur aku alami atau karena faktor stress menghadapi UAS yang tinggal beberapa hari lagi sedangkan pasukan tugas sudah berhasil mengepung kolonial pertahanan santai ku  :(

I hate this love song, I hate this love song, I hate this love song ~~~

Itu sebagian bait yang aku tahu dari nyanyian Korea yang aku cintai. Pastinya gak ngerti-ngerti bangen bahasa Korea, tapi secara umum boleh diadu lah hahaii :p
cuma lagu itu yang mampu meringankan ke-BT-an tingkat gunung Fuji ini. -_- tapi gak bisa ngasi ide-ide yang nendang untuk ngebuat cerita yang baru,,,,

:'((

Ya Allah, kenapa ini?, Padahal gak ada unsur galau sedikitpun! Kenapa buat statement kaya gitu?, Yak, maklum aja anak zaman sekarang gak semangat aja pasti dikira lagi galau. Padahal kan enggak yah, au ah gak mikir-mikirin juga ._.

Tapi aku janji secepatnya pasti buat cerita kelanjutan atau cerita baru :D. Untung aja belakangan ini ada seseorang yang setia memberi tawa untuk hari ku. Gila, sontoloyo, cucok heboh deh anaknya. Beda dari orang-orang yang lain. Tau deh ini anak, orang apa bukan, habisnya lucu gila, ada aja yang bisa di jadiin bahan tawaan dia. Seru deh ^^

Gak usah kenalin orangnya siapa yah, nanti dia GR-an tingkat lolipop lagi, sambil nyengir terus lipat-lipat tangan sampai nyentuh mata. GOKIL!!!!! hahaha
Thank you banget buat dia yang udah mau buat aku selalu ketawa. Gak jelas kenapa, tapi misi kita sama, yaitu wujitin mimpi O:)

So, sejauh ini cuma ini yang bisa aku paparkan untuk kalian KancutMeongers ^^
Lebih dan kurang mohon maaf, (kaya pidato aje -_-) hahaha tapi asyik.
Intinya, jangan takut untuk menerima sesuatu hal yang baru dalam hidup kamu, karna belum ada jaminan yang baru itu bikin hidup kamu jadi buruk. Sekian dulu ya,, Have A Nice Day For You Guys, And See You Then....
Wassalam...............


Gee

Minggu, 04 November 2012

Mengalirlah.....

Aku masih bermimpi, apakah ini hidup atau hanya alam bawah sadar yang tak sengaja aku injak? Segala kejadian yang aku lewati tidak lebih menyadarkan ku akan kehidupan. Misteri yang sama sekali tidak bisa aku pecahkan dengan tetek bengek apapun itu. Dari masalah hidup saja sudah menjadi beban yang berat apalagi masalah dosa ataupun pahala yang aku kumpulkan selama ini.

Aku bukanlah typical perempuan yang menyalahkan waktu yang terlalu cepat berlalu ini. Namun, disini aku hanya tak tahu harus menyalahkan dan memberatkan siapa? Mungkin aku saja yang terlahir salah dalam kurun waktu yang tidak tepat adanya. Mengalirlah.......

Bertemu dengan begitu banyak bentuk dari makhluk hidup yang diciptakan oleh-Nya, membuat aku sedikit bingung untuk membedakan dimana diantara mereka yang baik dan yang tidak baik. Semua hanya tersenyum. Seperti semua jenis binatang yang aku lihat. Mereka semua beraksi sesuai kelas mereka masing yang sama sekali aku tidak mengerti. Begitupun tumbuhan. Mereka tak pernah bergerak atau menunjukkan tingkahlaku apapun. Hanya pasrah mengikuti arus angin yang mengombang-ambingkan tubuh mereka ke berbagai arah.

Dan, bagi makhluk yang sederajat dengan ku, apakah mereka sama dengan ku? Merasakan bahagia, susah, sakit, kecewa, girang, atau bahasa apapun itu yang menggambarkan suasana hati. Aku masih meragu! Yakinku diantara mereka tidak ada yang sama. Tuhan menciptakan semua makhluknya dengan perbedaan. Perbedaan itu indah. Benarkah?

Lalu kenapa dari perbedaan itu pun aku hancur sedekimian rupa, bahkan lebih hancur dari serpihan biskuit? Sedikit berlebihan mungkin, namun itu adanya. Dimasa labil ini aku masih bingung, mana kebaikan dan mana keburukan. Terkadang mereka beda-beda tipis. Apa aku harus bersikap baik pada semua orang dan mengatakan "ya, tidak masalah" atau mengatakan "tidak boleh" dengan keadaan yang jauh dari kata-kata 'baik'! Gunungan pertanyaan masih bertahta di kerajaan fikiranku.

Apalagi berbicara soal masalalu. Oh Tuhan! Aku terlalu naif akan hal itu! Banyak pria yang aku temui, namun tak satupun yang"ngeh" dimata ku. Mungkin itu hanya mata telanjang yg melihat, tidak 'mata hati'. Pertanyaannya, apakah aku pernah mencitai seseorang? Apakah aku pernah dicintai seseorang? Dan apakah aku pernah mengalami cinta dalam hidup ku? Oh, sudahlah! Aku muak untuk membahasnya. Namun, semakin muak aku membahas hal ini, semakin sesak yang aku rasa. Pastinya aku tak tahu ujung dari kehidupanku ini akan seperti apa. Semua kegagalan telah pernah aku rasakan. Dari kegagalan mencapai impian, sampai pada puncaknya aku seperti orang gila. Bahkan kegagalan dalam asmara pun begitu. Bagiku, hal itu terjadi karena Tuhan masih menyayangiku. 

Untuk mencapai titik itu butuh keabsahan yang nyata. Aku mengatur setiap lekuk kehidupan yang aku lalui. Memperhatikan setiap gerakan seseorang dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Satuhal tentang hidup yang aku tahu, "dulu, sekarang dan nanti". Aku mencoba melepaskan belenggu 'dulu' untuk memaksimalkan pertempuran hidupku yang 'sekarang'. Namun masih nihil! Entahlah 'nanti' akan seperti apa. Aku terus berharap semua kekuatan positive itu masih ada, walaupun hanya tertinggal seperti bongkahan es yang lambat laun pasti akan mencair. Hidup ini seperti cerita yang tak akan pernah ada habisnya. Detik demi detik, dilalui dengan kesenangan. Menit demi menit dilalui oleh kesakitan. Begitupun dengan jam, hari, bulan dan tahun. Mereka seperti bergandeng tangan untuk membuat zona sendiri yang banyak orang tidak pernah menyadarinya.

Aku mendengar, melihat, merasakan bahkan mengalami apapu itu tentang hidup. Entahlah topiknya apa, namun selama paru-paru ini masih mau bekerja sama denganku untuk bernafas dan jantung yang masih ingin untuk berdetak aku akan terus mencoba. Pemasalahannya terletak pada diri masing-masing. Karena apapun masalah yang ada pasti timbul karena perbuatan kita. Fikirku! Aku masih ingin tersenyum, menangis, kecewa dan rasa apapun itu. Tidak mau hanya menjadi pencundang ria yang bangga akan tingkahnya mendapatkan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah lama didapatkan oleh orang lain. Tidak!

Satu harapanku. Aku ingin lebih mengerti arti hidup ini. Agar di masa depan tepatnya, masa depan di luar dunia ini aku tidak menyesal karna telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberi oleh-Nya untuk ku. Satu hal yang tak mungkin terjadi. Masa lalu bisa jadi masa sekarang dan masa depan namun, masa depan tidak akan pernah menjadi masa lalu. Dan saat ini aku berdiri dimasa 'sekarang'. Dimana masa labil ini bisa muncul masa lalu atau masa depan. Dua hal yang teramat penting dalam hidupku. Tugas yang berat untukku memilih yang mana. Namun harus, jika aku ingin mengecap yang namanya "kebebasan".





Gee
 

Jumat, 02 November 2012

Kancut Meong "Logo"

Hi, guys...
udah berapa hari ini gak sempat nge-post. maaf ya :D
hiruk-pikuknya keadaan kampus saat ini membuat saya semakin gila di buatnya, hehe
tapi tenang, logo yang di nanti-nantikan selama ini udah hadir nyata.
ini juga berkat kegigihan saya buat malakin teman saya si "Ajis" buat buatin nih logo. dengan berat hati atau tidaknya dia, yang penting logonya sudah READY :D
sedikit ironi sepertinya, namun semua terbalaskan dengan upah traktiran hahha

semoga KancutMeongers suka :D
ghamsahamidaaaa :$









Gee