Pada kenyataanya dunia realistik ini memang
kejam! tak sekali pun mengizinkan untuk saling mengasihi satu sama lain.
dikala cinta ada, namun yang lain tak berpihak. akan terasa indah jika
berkhayal. semua terasa ringan. namun itu semua semu, tak berujung dan
tak kan pernah nyata. kalau selama ini aku terlalu menutup diri
jawabannya "ya". bagiku masalalu itu hanyalah onggokan cerita tak
betuan, tak seorangpun yang menjadi penulisannya. hanya seperti kabar
angin, di dengar kemudian disimpan dalam kotak harta karun lalu di
benamkan dalam samudra yang paling dalam, bahkan lebih dalam dari palung
laut. karena cerita itu cukup sampai disana. dan aku akan sangat
menghargai cerita baru yang aku sendiri tak tau itu. entah indah ataupun
sakit. namun tidak dengan pemain lama. untuk apa ada pemain baru yang
jauh lebih baik. meski aku tak tau siapa dia. :)
Hari ini, aku di ingatkan lagi kepadanya. dia
yang terkubur dalam dalam di hati ini. kata-kata yang sedikit sakit.
namun tak lagi berbekas. yang lama ku pendam sendiri. sedikit canggung,
namun itu hanya sesaat. tidak terasa apapun selain bekas luka yang
indah. mengorbankan mimpi demi sesuatu hal yang
membuat seseorang bahagia itu tidak bisa di nilai dari apapun. namun
hati berkecamuk. aku berfikir, menulis, mendengar, melihat, bercerita
dan melakukan semuanya sesuai dengan apa yang mengalir. namun satu hal
yang tidak jelas aku ketahui, apa itu arti sebuah "keikhlasan". arti
sebuah kesanggupan sedangkan aku sendiri tidak sanggup untuk memikulnya
Ketika dihadapkan antara banyak pilihan,
pastinya akan memilih pilihan yang terbaik diantara pilihan-pilihan yang
ada. namun tidak semua pilihan yang dipilih itu yang terbaik. terkadang
salah dalam mengambil sebuah keputusan. aku diingatkan oleh beberapa
cerita lama. ketika seseorang telah memilih cinta dari sekian lama
menanam rasa, namun semua sirna hanya dalam sekian menit bahkan detik.
dengan sebuah pertemuan telah merubahnya. segalanya. namun itu adanya. berat, pasti. jikalau pertemuan selalu
dikaitkan dengan perpisahan. sendirinya kutersadar apa maksud semua itu.
sampaipun aku lupa ingatan hingga membuat aku tak ingat akan apapun,
kenangan apapun. sedikit dari kenangan itu pun aku tak lagi ingat.
namun, aku yakin masih ada satu tempat untuknya. apa maksudnya? akan kah
ku harus merangkai kata-kata gila untuk dia tau dan merasa? tidak
perlu! terasa sangat sia-sia hidup. ketika fikiran ini tak mampu untuk
berfikir maka itulah jawabannya.
Gee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar