Selasa, 09 Oktober 2012

Percaya

"Mimpi....
Mendengar kata-kata itu bagaikan angin yang berhembus tanpa arah. Mencari apapun itu, lama terpendam dan entah dimana letaknya aku pun tak tahu. Bagaikan ruangan hampa dari satu sisi ke sisi lain. Ketika mimipi itu datang apa yang harus aku lakukan? ketika aku ingin mewujudkannya semua lenyap seketika, bak mentari yang terik menyinari lalu digantikan oleh kekuatan sang dewa hujan. Lepas dari semua itu, aku terus berjalan, berjalan dan berjalan. Tertatih oleh kerikil tajam. Sakit oleh hempasan angin. Lirih oleh secerca debu kecil yang memasuki pelupuk mata ini.

Apapun itu, aku tak pernah paham, bahkan mungkin tidak akan pernah paham apa arti semua ini. apa yang aku jalani sungguh berbeda dari apa mau ku. Lara ku berkata, "apa ada seseorang diluar sana seperti diriku?" Nyaris saja, aku tidak bisa mengenali diriku. Aku yang sekarang dan dulu itu berbeda. Lihat orang disekelilingku menikmati dunianya dengan begitu santai, seolah-olah mereka paham akan diri masing-masing.

Entah kapan, siapa, dimana dan oleh sebab apa. Apa aku harus melupakan semuanya? Semua yang sudah aku persiapkan dan ku rajut sedemikian rupa indah wujudnya dan menjadi sebuah mimpi ku?
Ya, aku masih percaya masih ada sedikit debu itu." Giry

Gee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar