"How can I love when I'm afraid to fall?"
Setiap langkah tak mungkin aku hitung satu persatu hingga jari dan mataku lelah melihat jejak yang mulai berteriak histeris untuk berkata "jangan tinggalkan aku", sedangkan ia memang harus benar-benar untuk ditinggalkan. Aku, masih terpaku diam menatap langit yang biru menyeruak di penglihatanku. Aku yang berharap akan sebuah kenyataan pada khayalan ku sendiri. Dimana disana aku bermimpi hidup bahagia selama-lamanya dengan pujangga impianku, meski aku harus tersadar kalau mimpi itu sebuah bayangan yang tak bertuan. "Mencintai", kata yang memiliki banyak perbedaan dengan kata "dicintai." Berbicara soal hidup, mimpi dan cinta itu takkan ada habisnya. Hidup bukanlah seperti apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan. Namun hidup itu adalah keadaan dimana kita harus berjuang dan bertanggung jawab. Berjuang untuk kelangsungannya dan bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, perbuat, dan yang kita pertahankan.
Cinta, kata yang sedikit runyam untuk dibahas kepermukaan. Pada dasarnya kata ini mempunyai dua makna yaitu "bahagia" dan "kesengsaraan". Semua tergantung kita. Kita hidup untuk memilih, karna kita tau hidup itu bukanlah ada satu atau dua atau bahkan tiga pilihan saja, namun banyak, dan kebanyakan orang tak mengerti itu. Begitupun dengan cinta. Hubungan hidup dengan cinta bagaikan ikan hiu dan ikan nemo yang tak bisa dipisahkan. Mereka saling bergantung satu sama lain. Jika tak ada kehidupan, mungkin tak kan ada cinta.
Karena cinta itu hidup dan hidup itu adalah cinta
Bahagia? Jawabannya, "Ya, aku bahagia". Seberapa kebahagian yang kamu rasa? Jawabannya, "aku tidak tau dan aku tidak akan pernah tau".
Sengsara? Jawabannya, "Tidak, tentu tidak". Seberapa tahu kamu tidak sengsara? Jawabannya, "Entahlah, mungkin sampai kebahagiaan itu mulai lelah menghampiriku, atau mungkin aku yang lelah akan semua."
Aku bukan bimbang atas semua yang telah aku terima saat ini. Namun, aku masih bingung, "Kenapa harus aku? Kenapa bukan mereka? Apakah hanya aku yang merasakannya? Atau mereka juga sama denganku? Dimana aku bisa menemukan jawabannya? Haruskan aku berpura-pura pada dunia dan mengatakan "Ya, aku baik-baik saja" dengan merekah merona senyum di bibir ini?"
Aku butuh waktu, butuh jalan untuk keluar dari luang lingkup dekapan labirin ini. Labirin yang akan membuat ku mati bahagia atau mati sengsara. Labirin yang akan membuat hidupku menjadi bewarna atau hanya sebaliknya. Aku masih saja tak mengerti akan sifat perorangan itu. Entah hanya sikap baik namun palsu yang ia punya atau sebaliknya ada sifat yang masih mereka sembunyikan. Aku akan menjadi sangat tidak stabil atau menjadi gila jika berfikir terlalu keras seperti ini. Membicarakan orang itu tak ada habisnya. Hingga mulut berbusa pun hasrat ingin mencela, memaki, dan meliup-liup itu pasti akan tak bisa dikendalikan. Aku masih mencari-cari manusia yang masih menggunakan akal dan hatinya untuk berteman. Yah, aku masih mencari meski tak tau sampai kapan.
Aku hanya mencintai tiga orang pria dalam hidupku. Ayah ku. Pria yang selalu tak hentinya menjaga ku, menjaga ibuku, dan adikku. Yang bersusah payah membanting tulang untuk mencari sesuap nasi. Meski kesusahan itu harus aku tambah dengan semua tingkah ku yang teramat konyol. Jika aku bayangkan kembali beberapa tahun yang lalu, namun, lelaki tua itu tak pernah sedikitpun mengeluh. Pernah aku melihat airmata darinya. Aku begitu sakit. Aku begitu hina. Aku begitu lara. Rasanya tak pantas aku disebut seorang anak jika aku berbuat hal kotor namun konyol itu kembali. Aku dulu dan sekarang telah bereinkarnasi, berevolusi dan berubah menjadi sosok yang jauh lebih menghargai, bermakna, karena semua itu hanya dari ayah, demi ayah dan hanya untuk ayah.
Jodohku. Kelak, meski aku tak tau siapa, entah kapan bersua dan darimana. Rahasia Tuhan yang sampai saat ini para ilmuan atau petinggi negara bahkan dukun tetangga pun tak mampu menerka. Aku percaya, jika kebaikan pasti akan dibalas berupa kebaikan juga. Satu hal pegangan untuk masa depan, yaitu "iman". Maka persiapkan diri saat ini untuk bertemu dengan tamu kehormatan dimasa depan. Aku menunggu, menanti dan berharap dari semua kebaikan itu berupa hadiah yang baik untukku, keluargaku dan terutama Tuhan-ku. Anak laki-laki. Jika masa itu datang dan menjadi saat yang mendebarkan bagi setiap insan dibumi ini terutama bagi wanita. Jika tau kalau ia bisa mengandung dan melahirkan malaikat kecil yang tak berdosa ini. Sebuah anugrah yang tiada tara dan tandingannya. Semoga kelak aku juga bisa begitu. Mencintai sepenuh hati. Seperti aku yang merawat tubuh pinjaman dari Tuhan ini untuk roh ku. Aku pun demikian, merawatnya hingga titik darah penghabisan.
Aku akan merasa nyaman jika aku dicintai. Sakit yang ku rasa jika aku mencintai. Namun dicintai bukan berarti aku hanya menampung cinta itu sendiri. Aku berusaha membagi cinta itu untuk semua yang ada disisiku. Aku tak mau mengubris semua hal yang telah berlalu, karena aku tak mau menjadi manusia yang merugi dihadapan Tuhan ku. Aku mencoba mencintai dari apa yang aku dapat, aku raih dan apa yang ada disekelilingku. Aku akan mencintai pria yang benar-benar mencintaiku, tidak melihatku dari segi apapun, tidak melihatku dari wujudku, sifatku, namun akan jauh aku menghargainya jika ia mencintaiku dengan melihat kekosongan hatiku, hingga ia mampu mengisinya.
Waktu, berjalanlah..
Hingga tiba di sebuah persimpangan..
Dan buatlah dimana keadaan menjadi lelah..
Dengan angan-angan dan kenyataan..
Waktu, berhentilah..
Berhentilah sejenak..
Biarkan aku mengenangnya sebelum menguburnya dengan harapan yang pasrah..
Dan jadikan ia kenangan yang membekas abadi dalam hidup ku yang bersajak..
Waktu, bertahanlah..
Beri aku semangat dan ajaran untuk hidup dan mencinta..
Mencintai dia yang akan berlangsung dalam hidupku yang fitrah..
Memberi warna untuk semua dan bertahan hingga sampai saatnya..
Gee
This blog talking about something that you didn't know about lives, loves, relationships and studies. I try to be a good person who makes anything be nice. Writing some novels and others. I believe the dreams will becomes true.
Kamis, 29 November 2012
Sabtu, 17 November 2012
Curhatan Penulis
Hi guys, lama gak nyoret-nyoret ini blog! bentar, nyoret? Waw banget, layar komputer kaya kertas aje!!! hahaha pastinya enggak dong ya, maksud aku yah, nulis-nulis di blog gitu. Gak mau ke-GR-an juga pasti, tapi yakin aja kalau ada yang kangen baca ini blog, hehe. Siipp, kali ini aku mau curhat sedikit boleh dong ya, habis nulis mulu kapan curhatnya hehe....
Gak tau gimana tapi curhatan ini bermula dari sedikit rasa males yang bersarang dibenak ku. Mungkin bener kata penulis-penulis ternama, kalau menulis itu butuh ketahan mood yang super duper tinggi. Nah, hal itulah yang masih aku dapati hingga sekarang. Banyak cara yang telah aku tempuh untuk memerangi rasa males itu, tapi gagal. Aku bersugesti, mungkin ini terjadi karena siklus bulanan wanita yang secara tidak teratur aku alami atau karena faktor stress menghadapi UAS yang tinggal beberapa hari lagi sedangkan pasukan tugas sudah berhasil mengepung kolonial pertahanan santai ku :(
I hate this love song, I hate this love song, I hate this love song ~~~
Itu sebagian bait yang aku tahu dari nyanyian Korea yang aku cintai. Pastinya gak ngerti-ngerti bangen bahasa Korea, tapi secara umum boleh diadu lah hahaii :p
cuma lagu itu yang mampu meringankan ke-BT-an tingkat gunung Fuji ini. -_- tapi gak bisa ngasi ide-ide yang nendang untuk ngebuat cerita yang baru,,,,
:'((
Ya Allah, kenapa ini?, Padahal gak ada unsur galau sedikitpun! Kenapa buat statement kaya gitu?, Yak, maklum aja anak zaman sekarang gak semangat aja pasti dikira lagi galau. Padahal kan enggak yah, au ah gak mikir-mikirin juga ._.
Tapi aku janji secepatnya pasti buat cerita kelanjutan atau cerita baru :D. Untung aja belakangan ini ada seseorang yang setia memberi tawa untuk hari ku. Gila, sontoloyo, cucok heboh deh anaknya. Beda dari orang-orang yang lain. Tau deh ini anak, orang apa bukan, habisnya lucu gila, ada aja yang bisa di jadiin bahan tawaan dia. Seru deh ^^
Gak usah kenalin orangnya siapa yah, nanti dia GR-an tingkat lolipop lagi, sambil nyengir terus lipat-lipat tangan sampai nyentuh mata. GOKIL!!!!! hahaha
Thank you banget buat dia yang udah mau buat aku selalu ketawa. Gak jelas kenapa, tapi misi kita sama, yaitu wujitin mimpi O:)
So, sejauh ini cuma ini yang bisa aku paparkan untuk kalian KancutMeongers ^^
Lebih dan kurang mohon maaf, (kaya pidato aje -_-) hahaha tapi asyik.
Intinya, jangan takut untuk menerima sesuatu hal yang baru dalam hidup kamu, karna belum ada jaminan yang baru itu bikin hidup kamu jadi buruk. Sekian dulu ya,, Have A Nice Day For You Guys, And See You Then....
Wassalam...............
Gee
Gak tau gimana tapi curhatan ini bermula dari sedikit rasa males yang bersarang dibenak ku. Mungkin bener kata penulis-penulis ternama, kalau menulis itu butuh ketahan mood yang super duper tinggi. Nah, hal itulah yang masih aku dapati hingga sekarang. Banyak cara yang telah aku tempuh untuk memerangi rasa males itu, tapi gagal. Aku bersugesti, mungkin ini terjadi karena siklus bulanan wanita yang secara tidak teratur aku alami atau karena faktor stress menghadapi UAS yang tinggal beberapa hari lagi sedangkan pasukan tugas sudah berhasil mengepung kolonial pertahanan santai ku :(
I hate this love song, I hate this love song, I hate this love song ~~~
Itu sebagian bait yang aku tahu dari nyanyian Korea yang aku cintai. Pastinya gak ngerti-ngerti bangen bahasa Korea, tapi secara umum boleh diadu lah hahaii :p
cuma lagu itu yang mampu meringankan ke-BT-an tingkat gunung Fuji ini. -_- tapi gak bisa ngasi ide-ide yang nendang untuk ngebuat cerita yang baru,,,,
:'((
Ya Allah, kenapa ini?, Padahal gak ada unsur galau sedikitpun! Kenapa buat statement kaya gitu?, Yak, maklum aja anak zaman sekarang gak semangat aja pasti dikira lagi galau. Padahal kan enggak yah, au ah gak mikir-mikirin juga ._.
Tapi aku janji secepatnya pasti buat cerita kelanjutan atau cerita baru :D. Untung aja belakangan ini ada seseorang yang setia memberi tawa untuk hari ku. Gila, sontoloyo, cucok heboh deh anaknya. Beda dari orang-orang yang lain. Tau deh ini anak, orang apa bukan, habisnya lucu gila, ada aja yang bisa di jadiin bahan tawaan dia. Seru deh ^^
Gak usah kenalin orangnya siapa yah, nanti dia GR-an tingkat lolipop lagi, sambil nyengir terus lipat-lipat tangan sampai nyentuh mata. GOKIL!!!!! hahaha
Thank you banget buat dia yang udah mau buat aku selalu ketawa. Gak jelas kenapa, tapi misi kita sama, yaitu wujitin mimpi O:)
So, sejauh ini cuma ini yang bisa aku paparkan untuk kalian KancutMeongers ^^
Lebih dan kurang mohon maaf, (kaya pidato aje -_-) hahaha tapi asyik.
Intinya, jangan takut untuk menerima sesuatu hal yang baru dalam hidup kamu, karna belum ada jaminan yang baru itu bikin hidup kamu jadi buruk. Sekian dulu ya,, Have A Nice Day For You Guys, And See You Then....
Wassalam...............
Gee
Minggu, 04 November 2012
Mengalirlah.....
Aku masih bermimpi, apakah ini hidup atau hanya alam bawah sadar yang tak sengaja aku injak? Segala kejadian yang aku lewati tidak lebih menyadarkan ku akan kehidupan. Misteri yang sama sekali tidak bisa aku pecahkan dengan tetek bengek apapun itu. Dari masalah hidup saja sudah menjadi beban yang berat apalagi masalah dosa ataupun pahala yang aku kumpulkan selama ini.
Aku bukanlah typical perempuan yang menyalahkan waktu yang terlalu cepat berlalu ini. Namun, disini aku hanya tak tahu harus menyalahkan dan memberatkan siapa? Mungkin aku saja yang terlahir salah dalam kurun waktu yang tidak tepat adanya. Mengalirlah.......
Bertemu dengan begitu banyak bentuk dari makhluk hidup yang diciptakan oleh-Nya, membuat aku sedikit bingung untuk membedakan dimana diantara mereka yang baik dan yang tidak baik. Semua hanya tersenyum. Seperti semua jenis binatang yang aku lihat. Mereka semua beraksi sesuai kelas mereka masing yang sama sekali aku tidak mengerti. Begitupun tumbuhan. Mereka tak pernah bergerak atau menunjukkan tingkahlaku apapun. Hanya pasrah mengikuti arus angin yang mengombang-ambingkan tubuh mereka ke berbagai arah.
Dan, bagi makhluk yang sederajat dengan ku, apakah mereka sama dengan ku? Merasakan bahagia, susah, sakit, kecewa, girang, atau bahasa apapun itu yang menggambarkan suasana hati. Aku masih meragu! Yakinku diantara mereka tidak ada yang sama. Tuhan menciptakan semua makhluknya dengan perbedaan. Perbedaan itu indah. Benarkah?
Lalu kenapa dari perbedaan itu pun aku hancur sedekimian rupa, bahkan lebih hancur dari serpihan biskuit? Sedikit berlebihan mungkin, namun itu adanya. Dimasa labil ini aku masih bingung, mana kebaikan dan mana keburukan. Terkadang mereka beda-beda tipis. Apa aku harus bersikap baik pada semua orang dan mengatakan "ya, tidak masalah" atau mengatakan "tidak boleh" dengan keadaan yang jauh dari kata-kata 'baik'! Gunungan pertanyaan masih bertahta di kerajaan fikiranku.
Apalagi berbicara soal masalalu. Oh Tuhan! Aku terlalu naif akan hal itu! Banyak pria yang aku temui, namun tak satupun yang"ngeh" dimata ku. Mungkin itu hanya mata telanjang yg melihat, tidak 'mata hati'. Pertanyaannya, apakah aku pernah mencitai seseorang? Apakah aku pernah dicintai seseorang? Dan apakah aku pernah mengalami cinta dalam hidup ku? Oh, sudahlah! Aku muak untuk membahasnya. Namun, semakin muak aku membahas hal ini, semakin sesak yang aku rasa. Pastinya aku tak tahu ujung dari kehidupanku ini akan seperti apa. Semua kegagalan telah pernah aku rasakan. Dari kegagalan mencapai impian, sampai pada puncaknya aku seperti orang gila. Bahkan kegagalan dalam asmara pun begitu. Bagiku, hal itu terjadi karena Tuhan masih menyayangiku.
Untuk mencapai titik itu butuh keabsahan yang nyata. Aku mengatur setiap lekuk kehidupan yang aku lalui. Memperhatikan setiap gerakan seseorang dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Satuhal tentang hidup yang aku tahu, "dulu, sekarang dan nanti". Aku mencoba melepaskan belenggu 'dulu' untuk memaksimalkan pertempuran hidupku yang 'sekarang'. Namun masih nihil! Entahlah 'nanti' akan seperti apa. Aku terus berharap semua kekuatan positive itu masih ada, walaupun hanya tertinggal seperti bongkahan es yang lambat laun pasti akan mencair. Hidup ini seperti cerita yang tak akan pernah ada habisnya. Detik demi detik, dilalui dengan kesenangan. Menit demi menit dilalui oleh kesakitan. Begitupun dengan jam, hari, bulan dan tahun. Mereka seperti bergandeng tangan untuk membuat zona sendiri yang banyak orang tidak pernah menyadarinya.
Aku mendengar, melihat, merasakan bahkan mengalami apapu itu tentang hidup. Entahlah topiknya apa, namun selama paru-paru ini masih mau bekerja sama denganku untuk bernafas dan jantung yang masih ingin untuk berdetak aku akan terus mencoba. Pemasalahannya terletak pada diri masing-masing. Karena apapun masalah yang ada pasti timbul karena perbuatan kita. Fikirku! Aku masih ingin tersenyum, menangis, kecewa dan rasa apapun itu. Tidak mau hanya menjadi pencundang ria yang bangga akan tingkahnya mendapatkan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah lama didapatkan oleh orang lain. Tidak!
Satu harapanku. Aku ingin lebih mengerti arti hidup ini. Agar di masa depan tepatnya, masa depan di luar dunia ini aku tidak menyesal karna telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberi oleh-Nya untuk ku. Satu hal yang tak mungkin terjadi. Masa lalu bisa jadi masa sekarang dan masa depan namun, masa depan tidak akan pernah menjadi masa lalu. Dan saat ini aku berdiri dimasa 'sekarang'. Dimana masa labil ini bisa muncul masa lalu atau masa depan. Dua hal yang teramat penting dalam hidupku. Tugas yang berat untukku memilih yang mana. Namun harus, jika aku ingin mengecap yang namanya "kebebasan".
Gee
Aku bukanlah typical perempuan yang menyalahkan waktu yang terlalu cepat berlalu ini. Namun, disini aku hanya tak tahu harus menyalahkan dan memberatkan siapa? Mungkin aku saja yang terlahir salah dalam kurun waktu yang tidak tepat adanya. Mengalirlah.......
Bertemu dengan begitu banyak bentuk dari makhluk hidup yang diciptakan oleh-Nya, membuat aku sedikit bingung untuk membedakan dimana diantara mereka yang baik dan yang tidak baik. Semua hanya tersenyum. Seperti semua jenis binatang yang aku lihat. Mereka semua beraksi sesuai kelas mereka masing yang sama sekali aku tidak mengerti. Begitupun tumbuhan. Mereka tak pernah bergerak atau menunjukkan tingkahlaku apapun. Hanya pasrah mengikuti arus angin yang mengombang-ambingkan tubuh mereka ke berbagai arah.
Dan, bagi makhluk yang sederajat dengan ku, apakah mereka sama dengan ku? Merasakan bahagia, susah, sakit, kecewa, girang, atau bahasa apapun itu yang menggambarkan suasana hati. Aku masih meragu! Yakinku diantara mereka tidak ada yang sama. Tuhan menciptakan semua makhluknya dengan perbedaan. Perbedaan itu indah. Benarkah?
Lalu kenapa dari perbedaan itu pun aku hancur sedekimian rupa, bahkan lebih hancur dari serpihan biskuit? Sedikit berlebihan mungkin, namun itu adanya. Dimasa labil ini aku masih bingung, mana kebaikan dan mana keburukan. Terkadang mereka beda-beda tipis. Apa aku harus bersikap baik pada semua orang dan mengatakan "ya, tidak masalah" atau mengatakan "tidak boleh" dengan keadaan yang jauh dari kata-kata 'baik'! Gunungan pertanyaan masih bertahta di kerajaan fikiranku.
Apalagi berbicara soal masalalu. Oh Tuhan! Aku terlalu naif akan hal itu! Banyak pria yang aku temui, namun tak satupun yang"ngeh" dimata ku. Mungkin itu hanya mata telanjang yg melihat, tidak 'mata hati'. Pertanyaannya, apakah aku pernah mencitai seseorang? Apakah aku pernah dicintai seseorang? Dan apakah aku pernah mengalami cinta dalam hidup ku? Oh, sudahlah! Aku muak untuk membahasnya. Namun, semakin muak aku membahas hal ini, semakin sesak yang aku rasa. Pastinya aku tak tahu ujung dari kehidupanku ini akan seperti apa. Semua kegagalan telah pernah aku rasakan. Dari kegagalan mencapai impian, sampai pada puncaknya aku seperti orang gila. Bahkan kegagalan dalam asmara pun begitu. Bagiku, hal itu terjadi karena Tuhan masih menyayangiku.
Untuk mencapai titik itu butuh keabsahan yang nyata. Aku mengatur setiap lekuk kehidupan yang aku lalui. Memperhatikan setiap gerakan seseorang dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Satuhal tentang hidup yang aku tahu, "dulu, sekarang dan nanti". Aku mencoba melepaskan belenggu 'dulu' untuk memaksimalkan pertempuran hidupku yang 'sekarang'. Namun masih nihil! Entahlah 'nanti' akan seperti apa. Aku terus berharap semua kekuatan positive itu masih ada, walaupun hanya tertinggal seperti bongkahan es yang lambat laun pasti akan mencair. Hidup ini seperti cerita yang tak akan pernah ada habisnya. Detik demi detik, dilalui dengan kesenangan. Menit demi menit dilalui oleh kesakitan. Begitupun dengan jam, hari, bulan dan tahun. Mereka seperti bergandeng tangan untuk membuat zona sendiri yang banyak orang tidak pernah menyadarinya.
Aku mendengar, melihat, merasakan bahkan mengalami apapu itu tentang hidup. Entahlah topiknya apa, namun selama paru-paru ini masih mau bekerja sama denganku untuk bernafas dan jantung yang masih ingin untuk berdetak aku akan terus mencoba. Pemasalahannya terletak pada diri masing-masing. Karena apapun masalah yang ada pasti timbul karena perbuatan kita. Fikirku! Aku masih ingin tersenyum, menangis, kecewa dan rasa apapun itu. Tidak mau hanya menjadi pencundang ria yang bangga akan tingkahnya mendapatkan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah lama didapatkan oleh orang lain. Tidak!
Satu harapanku. Aku ingin lebih mengerti arti hidup ini. Agar di masa depan tepatnya, masa depan di luar dunia ini aku tidak menyesal karna telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberi oleh-Nya untuk ku. Satu hal yang tak mungkin terjadi. Masa lalu bisa jadi masa sekarang dan masa depan namun, masa depan tidak akan pernah menjadi masa lalu. Dan saat ini aku berdiri dimasa 'sekarang'. Dimana masa labil ini bisa muncul masa lalu atau masa depan. Dua hal yang teramat penting dalam hidupku. Tugas yang berat untukku memilih yang mana. Namun harus, jika aku ingin mengecap yang namanya "kebebasan".
Gee
Jumat, 02 November 2012
Kancut Meong "Logo"
Hi, guys...
udah berapa hari ini gak sempat nge-post. maaf ya :D
hiruk-pikuknya keadaan kampus saat ini membuat saya semakin gila di buatnya, hehe
tapi tenang, logo yang di nanti-nantikan selama ini udah hadir nyata.
ini juga berkat kegigihan saya buat malakin teman saya si "Ajis" buat buatin nih logo. dengan berat hati atau tidaknya dia, yang penting logonya sudah READY :D
sedikit ironi sepertinya, namun semua terbalaskan dengan upah traktiran hahha
semoga KancutMeongers suka :D
ghamsahamidaaaa :$
Gee
udah berapa hari ini gak sempat nge-post. maaf ya :D
hiruk-pikuknya keadaan kampus saat ini membuat saya semakin gila di buatnya, hehe
tapi tenang, logo yang di nanti-nantikan selama ini udah hadir nyata.
ini juga berkat kegigihan saya buat malakin teman saya si "Ajis" buat buatin nih logo. dengan berat hati atau tidaknya dia, yang penting logonya sudah READY :D
sedikit ironi sepertinya, namun semua terbalaskan dengan upah traktiran hahha
semoga KancutMeongers suka :D
ghamsahamidaaaa :$
Gee
Minggu, 28 Oktober 2012
the last episode of "Ingatan Beku"
Langkah seribu kaki yang menginjak kelembutan tanah yang baru saja di basahi oleh cucuran hujan telah mewarnai hari terakhir Vigra untuk bersantai ria di kampung halamannya. Lama sudah sahabatnya menunggu di luar gedung bioskop. Seperti biasa, Voni pasti akan meluncurkan kalimat kecerewetannya, tapi jangan panggil namanya Vigra, kalau dia tidak bisa mengatasi kecerewetannya Voni. Yups, gadis yang memiliki style abstrak itu sudah menyediakan headset untuk menutupi kedua lobang telingannya, siapa tahu serangan Voni akan membabi buta. Sesampainya di tempat tujuan, gadis itu melambaikan tangan bergegas mendekati objek yg ada di depan matanya. "Lo liat ini jam berapa! Kita itu janjian jam 1 Ra! Untung aja gue udah sholat dirumah. Feeling gue selalu tepat soal keterlambatan elo!" Benar dugaan Vigra, kecerewetan Voni pun meruak kepermukaan. Dengan sigap Vigra mulai memasang headsetnya sambil memutar lagu pop kesukaannya. "Sorry, Poyem tersayang, angkotnya macet." Dengan senyum kelicikannya Vigra mulai meyakinkan Voni, namun sepertinya sia-sia. "Angkotnya yang macet apa elonya yang macet? Udah mending elo lepas tuh headset daripada gue balik pulang kerumah dan acara kita batal!" Dengan tangan terlipat didada, Voni membalas alasan kelicikan sahabatnya. "Iyolah ambo manyarah selah lai." (1) Wajahnya manyun, layak anak balita yang tidak dapat naik odong-odong.
"Perahu Kertas-nya mbak, dua ya!" "Mau duduk di tengah apa pinggiran?" "Ditengah aja mbak, biar lebih fokus nontonnya. Filmnya perdana tayang kan?" "Iya, hari ini perdana tayangnya. Ini tiketnya. Ada yang lain?" Oh, enggak mbak,, makasi ya." Percakapan singkat itu sepertinya sama sekali tidak diperdulikan oleh Vigra. Gadis itu asyik dengan sendirinya melihat orang yang lalu lalang dihadapannya, sambil membentuk jemarinya seperti sebuah bingkai foto. Dari kejauhan Voni berdecak lesu melihat tingkah sahabatnya itu. "Sama sekali gak berubah tu anak, perlu kali ya, gue cariin cowok, supaya sikap fantasinya itu bisa lenyap. Ntar deh, gue pilah-pilah dulu siapa yang pantes. Susah soalnya ngejinakin anak yang satu itu. Sejauh ini cuma Faiz yang bisa. Tapi tu cowok juga rusak, buat temen gue jadi trauma gitu." Gadis itu menjadi kesal sendiri setelah bergumam. "Ra, ini tiket lo, kita duduk di tengah ya." "Thanks Poyem ku. By the way, Kiki mana? Selama gue di Padang gak penah tuh anak nyamperin gue. Kangen juga gue. Tunggu! Jangan bilang lo ama Kiki putus lagi? Gak capek apa, kalian jalanin hubungan kaya gitu. Uhlala!" "Alay banget sih lo! Gak lucu kali Ra. Gue gak putus lagi. Enak aja, kita kan udah pada dewasa. Jadi cintanya juga dewasa dong. Hahaha.... Gini, si Kiki emang gak bisa ikut sekarang, tapi entar dia yg bakalan jeput kita. Nah habis itu, baru deh kita capcus main. Soalnya, besok kan lo udah mau balik. Sedih gue. Gak bisa apa seminggu lagi!" "Hello Poyem, Please deh jangan galau. Lo pikir bapak gue apa yang punya tuh kampus, hahaha. Gue disana cuma menuntut ilmu dan bakalan balik lagi ke sini. Secara, siapa juga yang bisa jauh dari lo. Disana gue rada canggung sih. Gak ada lagi yang bisa beresin hidup gue dikala gue kacau. kalau disini kan ada elo mamen,, hehe. Tapi akhir-akhir ini, gue punya temen satu kos, satu jurusan lagi ama gue. Namanya Gumi, anak Bandung. Baik banget anaknya, yah sifatnya beda-beda tipis gitu deh kaya lo. Jadi, gue bisalah lebih enteng. Kapan-kapan kalo elo ke Jakarta, gue kenalin yak." Senyum sumringah pun terpancar dari gadis yang selalu memakai pita biru dipergelangan tangannya itu. Seolah-olah meyakinkan sahabatnya untuk tidak mencemaskannya. "Gombalisme itu tolong ya, jangan di bawa-bawa. Kalau kaya gitu elo jadi beda-beda tipis ama Kiki. Udah enek gue dengernya. Lo jangan kege-eran Vigrong!! Disana itu elo sendirian. Kalau disini kan elo ada gue, bisa saling berbagi. Yaudah, syukur-syukur kali ya, temen baru lo itu bisa jagain lo. Gue kaya gini karena gue sayang sama elo Ra. Jangan galau ya disana." "Oh,,, my darling Poyem. Cup-cup-cup, cini peluk akyu. jangan nangis yak, hahaha." "Hahaha, kampret lo Ra. Udahan sedih-sedihnya. Filmnya mau mulai tuh. Yuk kita masuk." Perlahan namun pasti langkah kecil dari dua gadis belia itu memasuki ruangan bioskop, sendari ingin menonton film terbaru yang akan segera di putar. Lega dibuatnya perasaan Vigra, setelah penjelasan yang rumit namun dapat dimengerti oleh sahabatnya itu. Itulah sahabat, terkadang ia lebih mengerti kamu daripada diri kamu sendiri.
(1) = Iya deh, gue nyerah. (bahasa padang)
Gee
"Perahu Kertas-nya mbak, dua ya!" "Mau duduk di tengah apa pinggiran?" "Ditengah aja mbak, biar lebih fokus nontonnya. Filmnya perdana tayang kan?" "Iya, hari ini perdana tayangnya. Ini tiketnya. Ada yang lain?" Oh, enggak mbak,, makasi ya." Percakapan singkat itu sepertinya sama sekali tidak diperdulikan oleh Vigra. Gadis itu asyik dengan sendirinya melihat orang yang lalu lalang dihadapannya, sambil membentuk jemarinya seperti sebuah bingkai foto. Dari kejauhan Voni berdecak lesu melihat tingkah sahabatnya itu. "Sama sekali gak berubah tu anak, perlu kali ya, gue cariin cowok, supaya sikap fantasinya itu bisa lenyap. Ntar deh, gue pilah-pilah dulu siapa yang pantes. Susah soalnya ngejinakin anak yang satu itu. Sejauh ini cuma Faiz yang bisa. Tapi tu cowok juga rusak, buat temen gue jadi trauma gitu." Gadis itu menjadi kesal sendiri setelah bergumam. "Ra, ini tiket lo, kita duduk di tengah ya." "Thanks Poyem ku. By the way, Kiki mana? Selama gue di Padang gak penah tuh anak nyamperin gue. Kangen juga gue. Tunggu! Jangan bilang lo ama Kiki putus lagi? Gak capek apa, kalian jalanin hubungan kaya gitu. Uhlala!" "Alay banget sih lo! Gak lucu kali Ra. Gue gak putus lagi. Enak aja, kita kan udah pada dewasa. Jadi cintanya juga dewasa dong. Hahaha.... Gini, si Kiki emang gak bisa ikut sekarang, tapi entar dia yg bakalan jeput kita. Nah habis itu, baru deh kita capcus main. Soalnya, besok kan lo udah mau balik. Sedih gue. Gak bisa apa seminggu lagi!" "Hello Poyem, Please deh jangan galau. Lo pikir bapak gue apa yang punya tuh kampus, hahaha. Gue disana cuma menuntut ilmu dan bakalan balik lagi ke sini. Secara, siapa juga yang bisa jauh dari lo. Disana gue rada canggung sih. Gak ada lagi yang bisa beresin hidup gue dikala gue kacau. kalau disini kan ada elo mamen,, hehe. Tapi akhir-akhir ini, gue punya temen satu kos, satu jurusan lagi ama gue. Namanya Gumi, anak Bandung. Baik banget anaknya, yah sifatnya beda-beda tipis gitu deh kaya lo. Jadi, gue bisalah lebih enteng. Kapan-kapan kalo elo ke Jakarta, gue kenalin yak." Senyum sumringah pun terpancar dari gadis yang selalu memakai pita biru dipergelangan tangannya itu. Seolah-olah meyakinkan sahabatnya untuk tidak mencemaskannya. "Gombalisme itu tolong ya, jangan di bawa-bawa. Kalau kaya gitu elo jadi beda-beda tipis ama Kiki. Udah enek gue dengernya. Lo jangan kege-eran Vigrong!! Disana itu elo sendirian. Kalau disini kan elo ada gue, bisa saling berbagi. Yaudah, syukur-syukur kali ya, temen baru lo itu bisa jagain lo. Gue kaya gini karena gue sayang sama elo Ra. Jangan galau ya disana." "Oh,,, my darling Poyem. Cup-cup-cup, cini peluk akyu. jangan nangis yak, hahaha." "Hahaha, kampret lo Ra. Udahan sedih-sedihnya. Filmnya mau mulai tuh. Yuk kita masuk." Perlahan namun pasti langkah kecil dari dua gadis belia itu memasuki ruangan bioskop, sendari ingin menonton film terbaru yang akan segera di putar. Lega dibuatnya perasaan Vigra, setelah penjelasan yang rumit namun dapat dimengerti oleh sahabatnya itu. Itulah sahabat, terkadang ia lebih mengerti kamu daripada diri kamu sendiri.
--------
bersambung
(1) = Iya deh, gue nyerah. (bahasa padang)
Gee
Jumat, 26 Oktober 2012
sambungan Ingatan Beku
Hari ini adalah hari minggu, minggu kedua tepatnya dan Vigra sadar betul kesempatannya untuk berleha-leha sudah diambang batas. Setelah kejadian beberapa hari kemarin, ia mulai tersadar akan ucapan voni. "Ingin rasanya perasaan ini mengalir apa adanya, namun ada sesuatu yang tersekat". fikirnya dalam hati. Dengan tangan terbentang dan bergaya pasrah diatas tempat tidur, Vigra mulai memejamkan mata. Tak terasa setetes air mulai mengalir di pipinya. Ia membuka mata, sembari mengahapus linangan air mata yang masih tersisa di kantung matanya yang cantik.
"Faiz" seruan sebuah nama itu mulai keluar dari mulutnya. Dua tahun sudah ia mencoba mengubur bayangan lelaki itu, namun masih hampa. Lelaki yang selalu mengisi harinya ketika ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas.Kenangan saat pergi dan pulang sekolah bersama, hang-out dan belajar bersama, hingga pergi ke pantai, tempat yang selalu ia kunjungi bersama kekasihnya itu. Hal yang tidak mudah untuk terhapuskan. Masih segar ingatannya ketika saat itu ia jadian dengan Faiz. Disaat itu hari terindah yang terlahir dua hari sebelum ulang tahunnya. Tersenyum ia mengingat kejadian itu. Bertapa lucunya ketika Faiz mulai menyatakan cintanya dan Vigra mengangguk menandakan "ya", dia menerima dengan sepenuh hati. "Aku mencintaimu apa adanya, jadilah yang pertama untukku, maaf karna belakangan ini aku dekat dengan beberapa wanita, itu karena aku ingin mencari siapa yang terbaik untukku, namun aku telah menemukannya. Yakinkanlah hatiku untuk berlabuh di hatimu". Kata-kata yang tak pernah bisa Vigra lupakan seumur hidupnya. Empat bulan perjalanan kisah kasih itu. Tragis ketika hubungan itu harus berakhir.Vigra masih belum bisa mengerti kenapa perpisahan itu terjadi. Bangkit ia dari rebahan nyaman itu dan mulai beranjak menuju kotak harta karun miliknya. Perlahan ia membuka kotak tersebut dan mengeluarkan satu persatu isi kotak tersebut. Beberapa foto, surat, dan sebuah gelang pemberian faiz untuknya mulai ia raba. Sebelum berhijrah ke Jakarta untuk menuntut ilmu, Vigra ingin membakar semua isi dari kotak harta karunnya itu. Namun sampai sekarang keinginan yang ada tapi keberanian berkata lain. Seperti ada bisikan di telinganya untuk tidak membuang barang-barang itu.
"Kenapa aku selalu gagal untuk menghapusnya, untuk melalukan hal sekecil ini pun aku tak mampu. Faiz, aku masih mencintaimu, akan kah kau masih mencintaiku? Katakan padaku apa sebenarnya yang terjadi. Terlalu sesak di dada ini untuk memendamnya selama bertahun-bertahun". Bederailah air mata di pipinya. Sungguh, Vigra tak mampu lagi untuk membendung rasa sedihnya. Tangisan itu terus berlanjut, hingga rasa lelah itu tak bisa dikendalikan lagi. Pulas ia tertidur sambil memeluk foto kenangannya bersama Faiz dalam dekapan di dadanya.
Gee
"Faiz" seruan sebuah nama itu mulai keluar dari mulutnya. Dua tahun sudah ia mencoba mengubur bayangan lelaki itu, namun masih hampa. Lelaki yang selalu mengisi harinya ketika ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas.Kenangan saat pergi dan pulang sekolah bersama, hang-out dan belajar bersama, hingga pergi ke pantai, tempat yang selalu ia kunjungi bersama kekasihnya itu. Hal yang tidak mudah untuk terhapuskan. Masih segar ingatannya ketika saat itu ia jadian dengan Faiz. Disaat itu hari terindah yang terlahir dua hari sebelum ulang tahunnya. Tersenyum ia mengingat kejadian itu. Bertapa lucunya ketika Faiz mulai menyatakan cintanya dan Vigra mengangguk menandakan "ya", dia menerima dengan sepenuh hati. "Aku mencintaimu apa adanya, jadilah yang pertama untukku, maaf karna belakangan ini aku dekat dengan beberapa wanita, itu karena aku ingin mencari siapa yang terbaik untukku, namun aku telah menemukannya. Yakinkanlah hatiku untuk berlabuh di hatimu". Kata-kata yang tak pernah bisa Vigra lupakan seumur hidupnya. Empat bulan perjalanan kisah kasih itu. Tragis ketika hubungan itu harus berakhir.Vigra masih belum bisa mengerti kenapa perpisahan itu terjadi. Bangkit ia dari rebahan nyaman itu dan mulai beranjak menuju kotak harta karun miliknya. Perlahan ia membuka kotak tersebut dan mengeluarkan satu persatu isi kotak tersebut. Beberapa foto, surat, dan sebuah gelang pemberian faiz untuknya mulai ia raba. Sebelum berhijrah ke Jakarta untuk menuntut ilmu, Vigra ingin membakar semua isi dari kotak harta karunnya itu. Namun sampai sekarang keinginan yang ada tapi keberanian berkata lain. Seperti ada bisikan di telinganya untuk tidak membuang barang-barang itu.
"Kenapa aku selalu gagal untuk menghapusnya, untuk melalukan hal sekecil ini pun aku tak mampu. Faiz, aku masih mencintaimu, akan kah kau masih mencintaiku? Katakan padaku apa sebenarnya yang terjadi. Terlalu sesak di dada ini untuk memendamnya selama bertahun-bertahun". Bederailah air mata di pipinya. Sungguh, Vigra tak mampu lagi untuk membendung rasa sedihnya. Tangisan itu terus berlanjut, hingga rasa lelah itu tak bisa dikendalikan lagi. Pulas ia tertidur sambil memeluk foto kenangannya bersama Faiz dalam dekapan di dadanya.
--------------
bersambung
Gee
Kamis, 18 Oktober 2012
Hi Kancutmeongers....
Hmmmm.... Termakasih buat Allah SWT yang selalu membantu ku dalam mem-produseri cerita ini. Selalu diberikan kemudahan untuk berimajinasi lebih tinggi lagi dan terutama untuk membuat cerita-cerita berikutnya, Amin. Terimakasih buat para KancutMeongers yang udah mau baca dan mampir ke blog yang sederhana jeleknya ini. Beatapa indahnya jika Kancuteongers mau memberi sedikit komentar dari tulisan-tulisan yang saya buat ini. .....
Untuk sekarang, mohon maaf bgt bagi Kancutmeongers semua karna untuk minggu ini dan dua minggu kedepan belum bisa nge-post lanjutan cerita ini. Because, I must to study hard for my mid test on next week. Cemunguddhhhh :D..........
Dan ketika UTSnya selesai, barulah mulai untuk bertempur menyusun kata2 yang sedemikian rupa indah dan penuh makna, amin Insyaallah :D.......
satu lagi pemberithuannya. Logo KancutMeong bakalan ready :D, so, jika saya memposting tulisan2 insyaallah bakal di dampingi sama Logonya. Semoga aja bagus yak hasilnya...
Thank You,,, Muahhhhhh......
Gee
Untuk sekarang, mohon maaf bgt bagi Kancutmeongers semua karna untuk minggu ini dan dua minggu kedepan belum bisa nge-post lanjutan cerita ini. Because, I must to study hard for my mid test on next week. Cemunguddhhhh :D..........
Dan ketika UTSnya selesai, barulah mulai untuk bertempur menyusun kata2 yang sedemikian rupa indah dan penuh makna, amin Insyaallah :D.......
satu lagi pemberithuannya. Logo KancutMeong bakalan ready :D, so, jika saya memposting tulisan2 insyaallah bakal di dampingi sama Logonya. Semoga aja bagus yak hasilnya...
Thank You,,, Muahhhhhh......
Gee
Senin, 15 Oktober 2012
sambungan "Ingatan Beku"
Syahdu belaian musik pop yang menggema di telinga Vigra sore itu. Di cafe kecil yang terletak di jantung kota Padang itulah tempat favoritnya yang selalu ia datangi."Gedubraakkkk" tiba-tiba terdengar layangan suara timpukan dua atau tiga buku yang mendarat langsung kearah bahunya. Sakit pasti, bagaikan serangan nuklir tentara Israel ke Palestina, sungguh ironi. "Woiiii apa-apaan sih! sakit woi!" menolehlah gadis berambut sebahu itu kebelakang dan mendapati seorang gadis seusianya bertubuh tinggi memakai jilbab berwarna merah tua, lengkap dengan kacamata yang telah berdiri dengan tangan dipinggang lagak ibu kos yang mengamuk meminta tagihan bulanan. "Jadi gini sikap seorang Vigrong yang pulang kekampung halaman dan gak ngasi berita apapun ke gue!" Celoteh gadis itu dengan tajam namun menusuk bagai sembiluh kalimat yang sedikit susah dicerna oleh otak normal. "Poyem???? apakabar, sorry-ngets gue gak ngasih tau elo,cius deh gak ada maksud apa-apa. Maksud gue mau ngasih kejutan buat elo". Vigra mencoba meyakinkan gadis yang telah sepuluh tahun lamanya menjadi sahabatnya itu. Seperti biasanya, Vigra tidak yakin alasan palsu itu akan berhasil, karna Voni, pasti tidak mudah tertipu. Nama yang bagus untuk sebuah nama pada era modren saat ini, namun itulah Vigra, yang sangat sudi sedia menukar nama seseorang menjadi panggilan keasyikan baginya, meski panggilan yang sedikit konyol. "Ra, kenapa sih lo menjauh dan seperti berubah setelah pindah ke Jakarta? Gue khawatir sama elo! Gue gak yakin sama misi lo itu. Mustahil banget rasanya kalau lo bisa. Sepuluh tahun gue kenal lo, itu bukan waktu yang cepet ra, gue tau lo itu gimana. Walaupun kita pisah kuliahnya bukan berarti kita juga musti pisah curcolnya. Ngerti gak sih lo sama omongan panjang lebar gue ini"? Berantai kalimat terucap dari mulut Voni. Membisu dibuatnya mulut Vigra. Sejenak ia sadar kalau kata-kata Voni itu benar. Munafik sekali rasanya kalau selama ini tujuannya kuliah di Jakarta adalah untuk melupakan Faiz, cinta pertamanya. Seketika pun ingatan Vigra kembali membeku. Ia diingatkan lagi dengan masalalu itu, masalalu yang lama dipendam, yang telah terpendam, dan yang telah lama terbenam dalam palung hatinya. "Permisi, ini jus jeruk pesanannya, maaf menunggu lama. ada pesanan lain?" Seketika, suara pelayan itu telah menyadarkan Vigra dari renungan bisu beberapa menit yang membuatnya seperti patung pahatan kayu yang tak bernyawa, sekaligus menambah kecurigaan Voni kepadanya. "Eh, ia mas terimakasih ya. Satu pesanan lagi buat temen saya, jus alpukatnya satu. Gak pake lama lagi loh mas!" Kembali dengan sigap Vigra mencairkan suasana yang terasa janggal itu. "ia, tadi kenapa Yem? gue rada error akhir-akhir ini, tau aja deh lu gimana perkuliahan gue disana. berat banget pelajaran Ekonominya. Elo apakabar ama Kiki? Langgeng sentosa kah? atau masih putus-nyambung kaya ekor cicak? Kuliah lo gimana"? Seperti mencoba memberi pembalasan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberi Voni untuknya tadi. Dengan tertawa terbahak dengan cirikhas miliknya, tidak mempan dengan sikap Voni yang terus menaikan alis matanya yang sebelah kanan, tanda tak yakin akan keseriusan pertanyaan Vigra untuknya. "Gue gak bakal jawab apapun pertnyaan basa-basi elo itu sebelum elo jawab pertanyaan gue!" Mulai serius ucapan gadis itu. Seperti anak kijang yang dikepung oleh singa. Akhirnya, Vigra mencoba menjelas sepatah dua patah kata, agar Voni mengerti tanpa ia harus memberi tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. "Gue pengen move on Yem. Berat bagi gue untuk tetep kuliah disini. Bayangan dia selalu ada. Setelah gue fikir, pergi menjauh mungkin lebih baik, daripada gue terus sakit ngelihat dia." Serak suaranya seperti tertahan atau menahan sesuatu yang lama ada dalam dada. Berjuang Vigra untuk tidak menangis didepan sahabatnya itu. "Peres banget lo Grong! Apa musti pindah kalau lo kepengen move on? Enggak banget tau! Kalau lo pengen move on, lo coba cari penggantinya! Kenapa dia bisa sedangkan elo sendiri enggak. Mana Vigra dulu yang selalu ngasi semangat ke gue, saat gue galau karna Kiki? Gue rindu sama elo yang dulu, sama semangat elo yang dulu, sama bahakan lepas lo yang dulu. Gak kaya sekarang semua itu serba tertahan Ra, lo benar-benar berubah. Sehebat itukah laki-laki itu merubah dunia lo"? Semangat pembicaraan itu terdengar, hingga pelayan yang sedang mengantarkan pesanan kedua untuk Voni lama termenung bingung memperhatikan dua gadis itu berdebat sengit. Dan pelayan itu berlalu dengan tanda tanya yang sesekali meruak ke permukaan benaknya, sambil sesekali menoleh kebelakang melihat Vigra dan Voni yang saling terdiam.
----------
bersambung
Gee
Sabtu, 13 Oktober 2012
pergi, hilang dan kenangan
Tidak tau kata-kata ini dimulai dari mana, namun "aku kehilangan" . Sesuatu yang tak tau apa artinya, sesuatu yang tak yakin apakah ini berujung akan kebaikan dan keindahan, sesuatu yang hampa namun aku rindu, sesuatu yang membuat aku terjatuh untuk pertama kalinya, sesuatu yang membuat aku sekacau ini, sesuatu yang membuatku tersenyum sendiri dikala aku sendiri, sesuatu yang membuat aku menangis dalam kebahagian orang-orang disekelilingku, sesuatu yang menyadarkan aku kalau itu telah berlalu, sesuatu yang membuat aku gila hingga aku sendiri tidak paham akan diriku sendiri dan sesuatu yang telah membuat ku aku menjadi sosok yang jauh lebih tegar. aku lupa kapan terakhir kali aku tersenyum, kapan terakhir kali aku bahagia ketika hujan datang, kapan terakhir kali sebuah kehangatan itu menghangatkanku, kapan terakhir kalinya aku menangis karena sebuah rasa dan kapan terakhir kalinya aku begitu merasakan kalau cinta itu ada. aku lupa. benar-benar lupa.
Apa yang harus aku lakukan dikala hujan itu datang? apa aku harus menangis atau bahagia? aku bahagia ketika melihat hujan, karna aku bisa mengenangnya. dan aku menangis ketika melihat hujan karna aku tidak bisa lagi melihatnya, menggenggam tangannya, tersenyum untuknya, mendengar suaranya dan melihat senyumannya. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun aku mengakui kalau aku merindukannya. aku ingin melihatnya dan aku ingin mendengarnya. sekali saja. dari kejauhaan, itu cukup, sangat cukup untukku. untuk mengatakan kepada hati ini "aku lega" lega melihatnya dari kejauhan meski ia telah menggenggam tangan yang lain. bahagia ku bisa dimana-mana namun hatiku tak merasa. petikan hikmah luarbiasa yang kudapat. aku mencoba untuk tidak melihat kebelakang, untuk tidak menangis dikala riup sang pujangga malam datang, untuk tidak terluka melihat senyuman palsu ini dan untuk tidak terjatuh kelobang yang sama. kenangan itu membuat ku rapuh untuk mengenal cinta yang baru. begitu kuat pengaruhnya dalam hidup ku. namun, kenangan itu pula lah yang membuat aku tersadar, "kalau Tuhan masih menyayangiku"....
sebuah cinta yang hampa namun membekas hingga saat ini. Untuk pertama kalinya aku mengatakan "dialah cintaku, cinta yang pergi, hilang dan menjadi kenangan".....
Gee
Jumat, 12 Oktober 2012
Ingatan Beku
Debu-debu memenuhi seluruh ruangan yang ia huni selama dua puluh tahun ini. Tempat itu tersusun rapi dan tak satupun barang bergeser ataupun berpindah tempat. Baginya, kamar berukuran lumayan besar itu adalah dunianya. Enam bulan sudah, ia tidak merasakan kenyamanan tempat itu. Rindu sekali rasanya ketika ia selalu membayangkan seisi dunianya itu. Liburan semester kali ini mengobati kerinduannya. Cuma diberi waktu tiga minggu untuk bersantai-santai di kampung halamnya di Padang, kota kelahirannya dan kota bersejarah baginya. Jadwal perkuliahan yang padat dan ruangan kos-kosan yang sempit membuatnya selalu ingin pulang. Liburan kali ini Vigra ingin mengemasi sedikit barang-barang miliknya yang akan ia bawa berhijrah ke Jakarta nanti, dimana disanalah tempat ia melanjutkan misi hidup untuk naik ke level aman. Kamar yang berwarna biru muda itu masih mempunyai bau yang sama saat ia kembali datang dan saat terakhir kali pergi dari dunianya itu. Disanalah tempat harta karun yang selama ini menyimpan semua benda-benda bersejarah dalam perjalanan hidupnya. Matanya bisa mengisyaratkan perasaannya ketika melihat benda yang ada disudut meja belajar yang ditemani oleh boneka beruang besar yang selalu tersenyum. Sebuah kotak kayu tua itu kembali mengingatkannya pada sebuah cerita yang hampa namun meninggalkan bekas yang dalam. Dan kemudian ia membuka kotak yang penuh dikelilingi oleh debu itu dengan hati-hati. Seketika ia tersadar oleh sebuah benda yang ada didalam kotak tua itu.Vigra terdiam sendari menatap sebuah foto yang kini telah berpindah tempat ke tangannya. Seketika ia berfikir dalam benaknya, kenapa foto ini masih ada? bukankah ia telah membuangnya dua tahun yang lalu? Ingatannya seperti membeku ketika melihat dua orang yang ada dalam foto tersebut. Pucat pasi wajahnya seketika kebekuan itu mencair bagaikan tersengat sinar mentari yang teramat pedih. Ya, seorang lelaki bertubuh tinggi tegap, berambut pendek dan mempunyai senyuman indah dengan sebuah tahilalat dibawah matanya. Tanpa sadar, setetes air telah membasahi foto itu. Airmatanya langsung mengalir kepermukaan dan tak terbendungkan lagi. Vigra menangisi senyumannya yang manis bersama pria itu, ketia rasa itu masih ada, ketika hati itu masih bersama dan ketika luka itu masih terbungkus cinta.
--------
bersambung....
Gee
Selasa, 09 Oktober 2012
Percaya
"Mimpi....
Mendengar kata-kata itu bagaikan angin yang berhembus tanpa arah. Mencari apapun itu, lama terpendam dan entah dimana letaknya aku pun tak tahu. Bagaikan ruangan hampa dari satu sisi ke sisi lain. Ketika mimipi itu datang apa yang harus aku lakukan? ketika aku ingin mewujudkannya semua lenyap seketika, bak mentari yang terik menyinari lalu digantikan oleh kekuatan sang dewa hujan. Lepas dari semua itu, aku terus berjalan, berjalan dan berjalan. Tertatih oleh kerikil tajam. Sakit oleh hempasan angin. Lirih oleh secerca debu kecil yang memasuki pelupuk mata ini.
Apapun itu, aku tak pernah paham, bahkan mungkin tidak akan pernah paham apa arti semua ini. apa yang aku jalani sungguh berbeda dari apa mau ku. Lara ku berkata, "apa ada seseorang diluar sana seperti diriku?" Nyaris saja, aku tidak bisa mengenali diriku. Aku yang sekarang dan dulu itu berbeda. Lihat orang disekelilingku menikmati dunianya dengan begitu santai, seolah-olah mereka paham akan diri masing-masing.
Entah kapan, siapa, dimana dan oleh sebab apa. Apa aku harus melupakan semuanya? Semua yang sudah aku persiapkan dan ku rajut sedemikian rupa indah wujudnya dan menjadi sebuah mimpi ku?
Ya, aku masih percaya masih ada sedikit debu itu." GiryGee
Kamis, 04 Oktober 2012
history never end
Pada kenyataanya dunia realistik ini memang
kejam! tak sekali pun mengizinkan untuk saling mengasihi satu sama lain.
dikala cinta ada, namun yang lain tak berpihak. akan terasa indah jika
berkhayal. semua terasa ringan. namun itu semua semu, tak berujung dan
tak kan pernah nyata. kalau selama ini aku terlalu menutup diri
jawabannya "ya". bagiku masalalu itu hanyalah onggokan cerita tak
betuan, tak seorangpun yang menjadi penulisannya. hanya seperti kabar
angin, di dengar kemudian disimpan dalam kotak harta karun lalu di
benamkan dalam samudra yang paling dalam, bahkan lebih dalam dari palung
laut. karena cerita itu cukup sampai disana. dan aku akan sangat
menghargai cerita baru yang aku sendiri tak tau itu. entah indah ataupun
sakit. namun tidak dengan pemain lama. untuk apa ada pemain baru yang
jauh lebih baik. meski aku tak tau siapa dia. :)
Hari ini, aku di ingatkan lagi kepadanya. dia yang terkubur dalam dalam di hati ini. kata-kata yang sedikit sakit. namun tak lagi berbekas. yang lama ku pendam sendiri. sedikit canggung, namun itu hanya sesaat. tidak terasa apapun selain bekas luka yang indah. mengorbankan mimpi demi sesuatu hal yang membuat seseorang bahagia itu tidak bisa di nilai dari apapun. namun hati berkecamuk. aku berfikir, menulis, mendengar, melihat, bercerita dan melakukan semuanya sesuai dengan apa yang mengalir. namun satu hal yang tidak jelas aku ketahui, apa itu arti sebuah "keikhlasan". arti sebuah kesanggupan sedangkan aku sendiri tidak sanggup untuk memikulnya
Ketika dihadapkan antara banyak pilihan, pastinya akan memilih pilihan yang terbaik diantara pilihan-pilihan yang ada. namun tidak semua pilihan yang dipilih itu yang terbaik. terkadang salah dalam mengambil sebuah keputusan. aku diingatkan oleh beberapa cerita lama. ketika seseorang telah memilih cinta dari sekian lama menanam rasa, namun semua sirna hanya dalam sekian menit bahkan detik. dengan sebuah pertemuan telah merubahnya. segalanya. namun itu adanya. berat, pasti. jikalau pertemuan selalu dikaitkan dengan perpisahan. sendirinya kutersadar apa maksud semua itu. sampaipun aku lupa ingatan hingga membuat aku tak ingat akan apapun, kenangan apapun. sedikit dari kenangan itu pun aku tak lagi ingat. namun, aku yakin masih ada satu tempat untuknya. apa maksudnya? akan kah ku harus merangkai kata-kata gila untuk dia tau dan merasa? tidak perlu! terasa sangat sia-sia hidup. ketika fikiran ini tak mampu untuk berfikir maka itulah jawabannya.
Gee
Hari ini, aku di ingatkan lagi kepadanya. dia yang terkubur dalam dalam di hati ini. kata-kata yang sedikit sakit. namun tak lagi berbekas. yang lama ku pendam sendiri. sedikit canggung, namun itu hanya sesaat. tidak terasa apapun selain bekas luka yang indah. mengorbankan mimpi demi sesuatu hal yang membuat seseorang bahagia itu tidak bisa di nilai dari apapun. namun hati berkecamuk. aku berfikir, menulis, mendengar, melihat, bercerita dan melakukan semuanya sesuai dengan apa yang mengalir. namun satu hal yang tidak jelas aku ketahui, apa itu arti sebuah "keikhlasan". arti sebuah kesanggupan sedangkan aku sendiri tidak sanggup untuk memikulnya
Ketika dihadapkan antara banyak pilihan, pastinya akan memilih pilihan yang terbaik diantara pilihan-pilihan yang ada. namun tidak semua pilihan yang dipilih itu yang terbaik. terkadang salah dalam mengambil sebuah keputusan. aku diingatkan oleh beberapa cerita lama. ketika seseorang telah memilih cinta dari sekian lama menanam rasa, namun semua sirna hanya dalam sekian menit bahkan detik. dengan sebuah pertemuan telah merubahnya. segalanya. namun itu adanya. berat, pasti. jikalau pertemuan selalu dikaitkan dengan perpisahan. sendirinya kutersadar apa maksud semua itu. sampaipun aku lupa ingatan hingga membuat aku tak ingat akan apapun, kenangan apapun. sedikit dari kenangan itu pun aku tak lagi ingat. namun, aku yakin masih ada satu tempat untuknya. apa maksudnya? akan kah ku harus merangkai kata-kata gila untuk dia tau dan merasa? tidak perlu! terasa sangat sia-sia hidup. ketika fikiran ini tak mampu untuk berfikir maka itulah jawabannya.
Gee
Rabu, 03 Oktober 2012
Senin, 23 April 2012
how to make RUM BALL
DELICIOUS RUM BALL
It’s easy to make Delicious Rum Ball. The first thing you need are good
crackers then chocolate sprinkles, rum, condensed milk chocolate and blender.
Next, break the crackers in blender and pour the condensed milk chocolate and
rum. Then, put the dough in a cup and make it small ball like a marbles. The
next step is roll it into the chocolate sprinkles. Finally, before to eat you
must to save it in the refrigerator.
Minggu, 22 April 2012
Mr. TAXI
Tokyo, Seoul, London, New York kimama ni sekai wo drive tonight
Kakuchi de hirou suru new style
Mita koto nai mono dake misetageru
Hora kocchi wo mite sukoshi keikai SEYO!
Ano hidariHANDORU yori nanbaimo
I'm so fast
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
Machi no hi ga maru de shooting star
Tsugi no mokutekichi made non-stop
ENJIN on dake nokoshite
Dashi boja ushirode de say goodbye
Hora yosomi shinaide bouken SEYO
Ano migiHANDORU yori mo tashika yo
I'm so sure
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
One, two, three here we go
Dokoedemo (anywhere) jiyuujizai yo (anywhere)
Sou uchuu no (anywhere) hate de sae mo (anywhere)
Negai doori na no yo
Doushite fuan na no?
And I don't know why and I don't know why (don't know why)
Tsuitekite yo ne
I don't wanna say goodbye, goodbye (goodbye, don't wanna say goodbye)
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee Tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
Kakuchi de hirou suru new style
Mita koto nai mono dake misetageru
Hora kocchi wo mite sukoshi keikai SEYO!
Ano hidariHANDORU yori nanbaimo
I'm so fast
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
Machi no hi ga maru de shooting star
Tsugi no mokutekichi made non-stop
ENJIN on dake nokoshite
Dashi boja ushirode de say goodbye
Hora yosomi shinaide bouken SEYO
Ano migiHANDORU yori mo tashika yo
I'm so sure
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
One, two, three here we go
Dokoedemo (anywhere) jiyuujizai yo (anywhere)
Sou uchuu no (anywhere) hate de sae mo (anywhere)
Negai doori na no yo
Doushite fuan na no?
And I don't know why and I don't know why (don't know why)
Tsuitekite yo ne
I don't wanna say goodbye, goodbye (goodbye, don't wanna say goodbye)
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Oitsukenai SUPIIDO de
Nee Tsuitekureru no?
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Hikarikagayaku kedo furerarenai no
Masa ni supersonic 'n hypertonic
Ubatte hoshii no you take me ima sugu
Mr. Taxi, Taxi, Taxi soutou jeukshi jeukshi jeukshi
Kedo kantan ni wa ikanai no yo
Sabtu, 21 April 2012
See No More
It was saturday when I got that call
Far away from feeling small
I know, I know, I know what the truth is, yeah
I tried to look away from what you did
Heartache became my friend
You walked away from me baby
I would've never done the same
You made me feel like our love was not real
You threw it all away, so...
[Chorus]
I don't wanna wait for you
I don't wanna wake up thinkin, hopin
You'll get it right this time
'Cause you know that you’re so cold
I don't wanna see no more
And I can’t get away from you
It's one of the reasons why
That I just can't get you out my mind
And all I keep seein is your picture
But I don't wanna see no more
But I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
[Joe Jonas - Verse 2]
It was so easy to trust you baby
Guess I was so stupid baby
I didn't ever think that this would come
You’re runnin right to another one
You walked away from me baby
You threw it all away, so
[Chorus]
I don't wanna wait for you
I don't wanna wake up thinkin, hopin
You'll get it right this time
'Cause you know that you’re so cold
I don't wanna see no more
And I can’t get away from you
It's one of the reasons why
That I just can't get you out my mind
And all I keep seein is your picture
But I don't wanna see no more
But I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
[Bridge]
I used to be afraid of letting go
The fragile part me, i’m here right now
I need you to set me free
I can see it in your eyes
That you won’t blame on me this time
No, never
And I want you back but I won’t look back, no
[Chorus]
I don't wanna wait for you
I don't wanna wake up thinkin, hopin
You'll get it right this time
'Cause you know that you’re so cold
I don't wanna see no more
And I can’t get away from you
It's one of the reasons why
That I just can't get you out my mind
And all I keep seein is your picture
But I don't wanna see no more
But I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
I don't wanna see no more
Minggu, 01 April 2012
how to make fried rice :)
Ghea : Excuse me. Could you tell me how to make a fried rice
?
Ices : Yes. Lighty the stove and add oil. When the oil is hot, add the eggs with salt and pepper. Then frying green onions, ketchup, sauce, chili and rice. Fry for a few minutes, using chopstick to break it apart. Finally, put on the plate.
Ghea : Sorry, I don’t get it. So lighty the stove add oil, cook an eggs, add green onions, ketchup, sauce, chili then rice.
Ices : Yes, you get it.
Ices : Yes. Lighty the stove and add oil. When the oil is hot, add the eggs with salt and pepper. Then frying green onions, ketchup, sauce, chili and rice. Fry for a few minutes, using chopstick to break it apart. Finally, put on the plate.
Ghea : Sorry, I don’t get it. So lighty the stove add oil, cook an eggs, add green onions, ketchup, sauce, chili then rice.
Ices : Yes, you get it.
Sabtu, 31 Maret 2012
Demi Lovato - Gift Of A Friend Lyrics
Sometimes You Think You'll Be Fine By Yourself
Cause A Dream Is A Wish You Make All Alone
Its Easy To Feel Like You Dont Need Help
But Its Harder To Walk On Your Own
You'll Change
Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
And Everything's Bright
From Beginning To End
When You Have A Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty You Are
When You'll Open Your Heart And
Believe In
The Gift Of A Friend
The Gift Of A Friend
Someone Who Knows When Your Lost And Your Scared
There Through The Highs And The Lows
Someone You Can Count On
Someone Who Cares
Besides You Where Ever You Go
You'll Change Inside
When You
Realize
The World Comes To Life
And Everythings Bright
From Beginning To End
When You Have A Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty You Are
When You'll Open Your Heart And
Believe In
The Gift Of A Friend
And When Your Hope Crashes Down
Shattering To The Ground
You , You Feel All Alone
When You Don't Know Which Way To Go
And There's No Signs Leading You Home
You're Not Alone
The World Comes To Life
And Everything's Bright
From Beginning To End
When You Have A Friend
By Your Side
That Helps You To Find
The Beauty You Are
When You'll Open Your Heart And
Believe In
When You Believe In
When You Believe
The Gift Of A Friend
Jumat, 30 Maret 2012
DavidArchuleta said "it's not goodbye"
I can't tell about anything, the night is very hard for me. I saw his twitter and he said if he will to stop while in music world. The decision was taken to a more noble cause, devoting himself as a young missionary in the Mormon church. Being a missionary is not easy. He so sad, but he keep smile and he always said that he will come back after 2 years from now.
I always waiting for him and really sad about the news.. please come back, don't leave me alone :'(
Kamis, 29 Maret 2012
RABBIT
If you know Rabbits, you must know the habitat and
reproduction of Rabbits. What is the habitat of rabbits? What is the
reproduction of rabbits? Maybe you don’t know, but let me tell you about
Rabbits. Rabbits live in Greenland and they have very rapid reproduction.
Rabbit live in Greenland. They live in Greenland because they eat a lot of green plants. They live in meadows, woods, forests and grassland. Even though one of them live in deserts. Rabbit are found on every continent except Antarctica. Rabbits prefer to reside in vegetated patches which they use for protection from predators.
Rabbits have a very rapid reproductive rate. For example, in 1859 government introduced 24 rabbits on Australia land. After a year, they had multiple in number to over 600 million to over the course of less than a century. They make a burrow to invite the female. It is useful for reproduction time. From February to October is the breeding season for the rabbits. And the gestation is about 30 days. In one season a single female rabbit can be produce 800 children, grandchildren and great-grandchildren.
Now, I think you know some things about
rabbits, but it's
not all about rabbits. So you have to learn more about rabbits. I love rabbits
very much. They are very cute and interesting.
Langganan:
Postingan (Atom)